Page 1 - MODEL ATAP MASJID
P. 1
Model Atap Masjid
amolo atau mustaka adalah salah satu pucuk bangunan masjid
kuno yang masih bisa dijumpai. Pucuk lainnya selain mamolo
Matau mustaka adalah lambang bulan bintang dan kubah.
Mamolo atau mustaka (Sunda, dan Jawa) berart kepala atau
ujung. Kepala merupakan bagian yang paling t nggi dan dianggap suci,
karena itulah benda ini diletakkan di bagian paling atas sesuai dengan
namanya.
Hiasan atap berbentuk segi empat atau bulat yang meruncing ke
atas, terbagi menjadi t ga bagian, yaitu: bagian bawah, bagian tengah
dan bagian atas. Tiap-t ap bagian dibuat dengan cara bertahap, yaitu
pertama dibuat bagian bawah dengan bentuk lebar yang disebut
indung (ibu); bagian tengah yang bentuknya menekuk ke dalam dan
mempunyai pinggang disebut anak; dan bagian atas yang ukurannya
hampir sama dengan bagian bawah, namun bentuknya meruncing ke
atas yang bagian puncaknya dapat dilepas disebut incu (cucu), tempat
diletakkan mahkota.
Masing-masing daerah menggunakan mustaka dengan bahan dan
model berbeda-beda. Di Sumatera Barat menggunakan bahan ijuk,
di Jawa menggunakan model menyerupai mahkota raja berbahan
gerabah, di Maluku mustaka berupa t ang Alif dari kayu besar
menyimbolkan huruf Alif dari lafal Allah, dan di Lombok Nusa Tenggara
Barat menggunakan gerabah terbalik.
Mustaka Masjid Tua Songak, Lombok Timur, Nusa Mustaka Masjid Tua Babul Firdaus, Jongaya,
Tenggara Barat, menggunakan gerabah terbalik. Makasar, menggunakan gerabah (guci).
Mustaka Rao-rao, Tanah Datar, Sumatera Barat. Mustaka Masjid Raya Pariaman, Sumatera Barat.
Mustaka Masjid Imanuddin Tanjung Redeb, Mustaka Masjid Kubro Koto Perambahan,
Kalimantan Timur. Kampar Timur, Kampar, Riau

