Page 1 - MASJID IMANUDDIN
P. 1

Masjid iManuddin









                                                                         (Masjid Besae), Berau,









                                                                                    KaliMantan tiMur











                                                            asjid Imanuddin adalah masjid tua yang berlokasi di Kelurahan Gunung Tabur,


                                                            Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur. Masjid



                                   Myang juga akrab disebut dengan nama Masjid Besae ini terletak t dak jauh dari tepi


                                      Sungai Segah.




                                            Keberadaan Masjid Imanuddin t dak bisa dilepaskan dari sejarah Kesultanan Gunung Tabur.


                                      Masjid ini dibangun pada saat Kesultanan Gunung Tabur dipimpin oleh Sultan Amiruddin,



                                      atau yang juga dikenal dengan sebutan Maharaja Dendah I, yang memerintah pada tahun


                                      1850 – 1876. Masjid Imanuddin juga disebut Masjid Besar Kesultanan Gunung Tabur karena



                                      lokasinya yang berada di dalam komplek kesultanan Gunung Tabur.




                                            Bangunan Masjid Imanuddin berupa rumah panggung. Posisi lantai sekitar 1,5 meter dari


                                      tanah. Konstruksi lantai dan dinding masjid seluruhnya menggunakan kayu. Tiang masjid



                                      masih t ang asli sejak pertama berdiri, menggunakan kayu ulin. Di atap masjid terdapat


                                      tempat mengumandangkan azan, yang bisa dicapai dengan tangga di atas ruangan kecil



                                      berbentuk kubus yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan perlengkapan masjid. Pada


                                      pelataran belakang (sisi barat masjid) terdapat makam keluarga Kesultanan Gunung Tabur.




                                            Menurut sesepuh setempat, Masjid Imanuddin pada masa penjajahan Belanda dan Jepang


                                      juga digunakan sebagai tempat berkumpulnya para ulama dan pejuang perlawanan terhadap



                                      penjajah. Pada masa pendudukan Jepang, komplek Kesultanan Gunung Tabur pernah


                                      dibombardir melalui serangan udara. Hampir seluruh komplek kesultanan hancur porak-



                                      poranda, kecuali bangunan Masjid Imanuddin. Meski kejatuhan bom, tetapi bom tersebut


                                      t dak meledak dan hanya tergeletak begitu saja di depan masjid.




                                            Saat pendokumentasian ini dilakukan, Masjid Imanuddin berstatus vakum alias sudah t dak



                                      digunakan lagi oleh warga. Kondisi bangunan Masjid Imanuddin yang sudah reyot dan kurang


                                      terawat menyebabkan warga enggan menggunakannya. Berdirinya beberapa masjid lain di



                                      sekitar wilayah komplek kesultanan membuat warga lebih suka mencari alternat f terdekat. []
   1