Page 1 - MASJID TENGGARONG
P. 1

Masjid jaMi’ aji aMir








                                                         hasanuddin, tenggarong


















                                                            asjid Jami’ Aji Amir Hasanuddin, atau juga biasa disebut Masjid Jami’ Hasanuddin,


                                                            adalah masjid tua peninggalan Kesultanan Kutai Kartanegara. Masjid Jami’



                                   MHasanuddin beralamat di Jalan Sutoyo, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong,


                                      Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Bangunan masjid ini berada persis



                                      di belakang Museum Mulawarman, bersebelahan dengan bangunan Kedaton Sultan.




                                            Proses pembangunan Masjid Jami’ Hasanuddin terdiri atas 2 periode. Periode pertama


                                      dimulai pada tahun 1874, ket ka Kesultanan Kutai diperintah oleh Sultan Aji Muhammad



                                      Sulaiman. Pada periode pertama, bangunan masjid masih sederhana tanpa t ang t nggi


                                      sepert  sekarang ini. Pembangunan periode 2 dimulai pada tahun 1927 hingga 1929, dengan



                                      Haji Aji Amir Hasanuddin sebagai penanggungjawab pembangunan, atas penunjukan dari


                                      Sultan Aji Muhammad Parikesit. Haji Aji Amir Hasanuddin adalah seorang menteri Kesultanan



                                      Kutai, yang bergelar Haji Aji Pangeran Sosronegoro.



                                            Tidak sepert  umumnya bangunan khas Kalimantan yang berupa rumah panggung, lantai



                                      bangunan Masjid Jami’ Hasanuddin langsung menjejak tanah dan berpondasikan batu kali.


                                      Yang sangat khas Kalimantan adalah penggunaan kayu ulin sebagai bahan dinding dan t ang.



                                      Atap masjid berupa tumpang t ga dengan puncak berbentuk limas segi lima, berbahan sirap.


                                      Warna bangunan didominasi warna put h, kuning dan hijau. Sirkulasi udara di dalam masjid



                                      segar karena angin masuk dari 19 pintu set nggi 2,5 meter yang mengelilingi bangunan.




                                            Selain dipakai sebagai tempat sholat 5 waktu, Masjid Jami’ Hasanuddin juga digunakan


                                      sebagai tempat menggelar majelis taklim, Taman Kanak-kanak Al-Qur’an, dan musyawarah



                                      masyarakat. []
   1