Page 1 - MASJID BUTON2
P. 1

MASJID AGUNG KERATON BUTON









                                                            asjid Agung Keraton Buton terletak di komplek Keraton Kesultanan Buton yang                                                                                                                                             menggunakan atap rumbia digant  dengan seng. Pemugaran kedua dan ket ga masing masing


                                                            dikenal dengan sebutan Keraton Wolio di dalam tembok Benteng Kesultanan                                                                                                                                                 tahun 1978, dan 1986 juga untuk menggant  atap seng yang sudah usang. Renovasi terahir



                                   MButon. Masuk dalam wilayah Kelurahan Melai, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-                                                                                                                                                                     dilakukan tahun 2002. Dengan merenovasi lantai masjid menggunakan marmer atas bantuan


                                      Bau, Sulawesi Tenggara. Dapat dicapai dari Kota Kendari ke Bau-Bau menggunakan pesawat                                                                                                                                                        Presiden Republik Indonesia Megawat  Soekarnoputri.



                                      perint s selama 1 jam penerbangan atau kapal laut selama 4 jam pelayaran.                                                                                                                                                                           Masjid Agung Keraton Buton t dak memiliki menara. Tetapi, di sisi bangunan sebelah utara



                                            Masjid Agung Keraton Buton merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Dalam                                                                                                                                                       berdiri sebuah t ang bendera yang ujungnya lebih t nggi dibanding puncak masjid. Tiang



                                      beberapa catatan, disebutkan bahwa masjid ini pertama kali didirikan pada tahun 1538                                                                                                                                                          bendera itu juga berfungsi sebagai tempat pelaksanaan hukuman gantung berdasarkan



                                      M. Ditetapkan sebagai situs cagar budaya berdasarkan keputusan Menteri Kebudayaan                                                                                                                                                             syariat Islam. Tiang bendera itu didirikan t dak lama setelah masjid dibangun. Kayu yang


                                      dan Pariwisata No : KM.8/PW.007/MKP.03 Tanggal 04 Maret 2003. Tidak lama berselang                                                                                                                                                            digunakan untuk t ang bendera tersebut dibawa oleh pedagang beras dari Pat ani, Siam .


                                      dari masa pembangunan, masjid ini pernah terbakar akibat perang saudara yang terjadi di                                                                                                                                                       Dahulu set ap Jumat dipasang bendera kerajaan yang berwarna kuning, merah, put h, dan



                                      Kesultanan Buton dalam perebutan kekuasaan. Pembangunan masjid tersebut baru dimulai                                                                                                                                                          hitam di t ang tersebut.



                                      lagi pada tahun 1712 M dengan lokasi yang t dak begitu jauh dari tempat semula pada masa                                                                                                                                                            Terdapat 12 pintu masuk ke dalam masjid yang salah satu di antaranya berfungsi sebagai


                                      pemerintahan Sultan Zakiyuddin Darul Alam (La Ngkariyri, Sultan Buton XIX).                                                                                                                                                                   pintu utama. Pada bagian depan masjid - di sebelah t mur masjid, terdapat serambi terbuka.




                                            Masjid ini dibangun berbentuk empat persegi panjang berukuran 20,6 x 19,40 m dengan                                                                                                                                                     Di dalam masjid terdapat sebuah mihrab dan mimbar yang terletak secara berdampingan.


                                      atap berjumlah dua lapis berbentuk limas. Masjid terdiri dari t ga lantai, mengikut  struktur                                                                                                                                                 Keduanya terbuat dari batu bata yang di bagian atasnya terdapat hiasan dari kayu berukir



                                      bangunan rumah panggung yang menjadi ciri khas rumah adat masyarakat Sulawesi                                                                                                                                                                 corak tumbuh-tumbuhan yang mirip dengan ukiran Arab.


                                      Tenggara. Struktur bangunan masjid yang belum pernah digant  sejak didirikan adalah                                                                                                                                                                 Menurut cerita sesepuh masjid, bahwa kayu yang digunakan untuk membangun masjid



                                      fondasi dan bangunan dinding yang bahannya menggunakan batuan kapur dengan spesimen                                                                                                                                                           berjumlah 313 potong sesuai dengan jumlah tulang pada manusia. Jumlah anak tangga


                                      pasir dan kapur. Ukuran masjid juga masih tetap sepert  aslinya, 20,6 meter x 19,4 meter.                                                                                                                                                     masuk masjid 17 buah, sama dengan jumlah rakaat salat dalam sehari. Bedug masjid




                                            Lantai satu yang lebih luas sebagai ruang shalat, sementara lantai dua yang lebih kecil                                                                                                                                                 yang berukuran panjang 99 cm dianalogikan dengan asmaul husna dan diameter 50 cm


                                      berfungsi sebagai tempat mengumandangkan azan. Di atas bangunan lantai dua itu duduk                                                                                                                                                          dimaknai sama dengan jumlah rakaat salat yang pertama kali diterima Rasulullah. Pasak



                                      bangunan empat persegi yang lebih kecil dan merupakan puncak kerucut dari keseluruhan                                                                                                                                                         yang digunakan untuk mengencangkan bedug tersebut terdiri dari 33 potong kayu yang



                                      bangunan Masjid Agung. Puncak kerucut itu adalah kubah bagi umumnya model masjid di                                                                                                                                                           dianalogikan dengan jumlah bacaan tasbih sebanyak 33 kali.


                                      Tanah Air.                                                                                                                                                                                                                                          Di depan pintu utama di antara dua selasar terdapat sebuah guci bergaris tengah 50




                                            Renovasi mesjid ini sudah dilakukan sebanyak 4 kali, tahun 1929, 1978, 1986 dan                                                                                                                                                         sent meter dengan t nggi 60 sent meter. Guci itu terhunjam ke lantai semen berlapis marmer.


                                      2002. Renovasi pertama dilakukan tahun 1930, di masa Sultan Hamidi (Sultan Buton ke-                                                                                                                                                          Guci tersebut telah ditempatkan di situ sejak adanya masjid ini sebagai penampungan air



                                      37). Struktur asli bangunan tetap dipertahankan dan hanya menggant  sebagian rangka                                                                                                                                                           untuk berwudu. []


                                      kayu karena sudah lapuk dimakan usia, lantainya disemen. Sedangkan atap yang semula
   1