Page 1 - MASJID JONGAYA
P. 1
MASJID BABUl FIRDAUS JONGAyA
asjid Babul Firdaus Jongaya berlokasi di antara sudut Jalan Kumala dengan Jalan dari beton melingkar dengan sumbu di tengah, dan pada atapnya ditutup dengan kubah yang
Malombasang Jongaya Tamalate Kota Makassar Sulawesi Selatan. Berdasarkan juga bersisi lima mengikut bentuk Menara. Saat ini (setelah Masjid mengalami perluasan),
Mprasast yang terdapat di dalam Masjid, tertulis bahwa Masjid Babul Firdaus ini Menara berada di dalam bangunan Masjid, di tengah ruang salat. Adapun pengaruh gaya
dibangun pada 12 Rabiul Awal tahun 1314 H atau sekitar tahun 1900-an. Eropa pada Masjid terlihat pada alur-laur molding menghias kaki badan dan kepala t ang,
Denah asli ruang salat berbentuk bujur sangkar berukuran 9 x 9 meter. Bentuk atap serta balok-balok, dan dinding bagian atas. Masjid ini t dak memiliki soko guru, namun
piramida dikelilingi atap segi empat sisi miring lebih landau dari bagian tengah. Tetapi disini memiliki konstruksi atap piramida yang di Jawa lazim disebut atap limasan disangga secara
bagian yang naik di tengah atas disangga oleh kerangka kuda-kuda dari kayu, dan t dak terlalu khusus oleh kolom yang disebut sebagai soko guru.
t nggi dimana pada sekeliling sisi-sisinya terdapat jendela kaca. Bagian yang dari luar mirip Bangunan masjid yang luasnya mencapai 2.000 meter ini pada zaman penjajahan Belanda,
konstruksi joglo Jawa model tajuk ternyata hanya bentuknya saja yang diambil. Termasuk juga digunakan sebagai tempat pertemuan para raja di Sulawesi, diantaranya Raja Gowa,
jendela di atasnya, sama sekali t dak berfungsi sebagai vent lasi maupun penerangan dari Raja Bone, hingga Raja Luwu untuk menyatukan kekuatan melawan imperial Belanda.Adapun
alam sebagaimana mest nya pada masjid di Jawa, karena ditutup plafon. Balok utama dari perluasan Masjid, dilakukan tahun 1952 oleh Raja Bone terakhir yang juga merupakan Putra
rangka atap (kuda-kuda) cukup besar terlihat dari ruang, untuk memperkuatnya disangga Mahkota Raja Gowa ke -34, H. Andi Mappanyukki. Tahun 1960-an, ket ka kepemilikan Masjid
oleh kolom dari baja, dengan posisi yang sama dengan posisi soko guru. Di bagian dalam telah berpindah ke tangan pemerintah setempat, dilakukan perluasan bangunan kea rah
Masjid terdapat 12 t ang dengan t ngga masing-masing 12 meter, yang menjadi simbol bahwa samping kiri dan kanan, serta bagian t mur Masjid yang jauh lebih luas dari bangunan aslinya.
Masjid ini mulai dibangun pada 12 Rabiul Awal, bertepatan dengan Maulid Nabi saw. Denah Area yang semula merupakan halaman berubah menjadi tempat salat yang ditutup dengan
mihrab berbentuk bujur sangkar berukuran 2 x 2 meter agak menyamping ke kiri. atap datar dan kolom-kolom dari beton, sehingga Masjid saat ini langsung berada di tepi
Di sisi kanan/utara terdapat mimbar yang terbuat dari kayu bertahtakan ukiran masa jalan raya dan berdempetan dengan bangunan sebelahnya.
lampau berbentuk segi enam, melambangkan rukun iman, dengan lima anak tangga menjadi Dari sisi renovasi Masjid, tahun 1952 dilakukan renovasi yang diprakarsai oleh Muhamad
simbol rukun Islam. Mimbar dilengkapi dengan tongkat yang berupa pedang laskar kerajaan Naysir (Menteri Penerangan RI saat itu), dengan menggant dinding yang rusak, penggant an
Gowa (namun saat ini pedang disimpan di rumah pengurus Masjid, karena dikhawat rkan beberapa pintu, serta penambahan terali besi untuk jendela. Renovasi dilakukan tanpa
hilang apabila diletakkan di Masjid). mengubah bentuk asli bangunan yang berbentuk segi enam sebagai perlambang rukun iman.
Arsitektur Masjid yang lebih dikenal dengan nama Masjid Jongaya ini mirip dengan Tahun 2008 dilakukan kembali renovasi oleh pengurus dengan menggant atap genteng
arsitektur Masjid Katangka yang berbentuk joglo. Di bagian depan terdapat serambi yang dan kubah yang semula berbentuk datar tertutup diubah menjadi bentuk siku miring dan
berfungsi sebagai tempat peralihan yang menyambung langsung ke serambi kiri dan kanan terbuka.
yang sekaligus digunakan sebagai ruang jamaah. Menara Masjid berbentuk segi lima yang Di antara ciri khas masjid kuno dan bersejarah Masjid juga ini bisa dilihat dari keberadaan
melambangkan rukun lima, dengan t nggi 17 meter yang melambangkan jumlah rakaat salat makam Sultan Maulana Husain (pendiri pertama); Makam H. Abd. Samad Dg. Salle (Imam
lima waktu. Menara ini terdiri atas empat lantai, dan dua lantai teratas memiliki balkon, yang pertama Masjid). []
seluruhnya dibalut dengan balustrade dari besi (semula dari kayu). Adapun tangga terbuat

